Jumat, 05 Februari 2016

SIWA – SANG PENDAUR ULANG SEMESTA

Nama Lain : Mahadewa, Hara, Chandra-Sekhara, Civan, Nataraja, Rudra, Sada-Shiva, Shib, Siva, Syiwa, Manyu, Manu, Mahinasa, Mahan, Neelakantha, Rtadhvaja, Ugrareta, Bhava, Sarwa, Satyam, Shivam, Sundaram, Kala, Mahakala, Vamadeva, Manikmaya, dan Dhrtavrata.
Arti Nama : Yang Sangat Spesial (Siwa), Yang Menaruh Bulan Di Atas Kepalanya (Chandra-Sekhara), Guntur (Rudra), Pemanah (Sarwa), Si Leher Biru (Neelakantha), Waktu (Kala), Pelenyap Segala (Hara), Penguasa Segala Tarian (Nataraja).
Ras : Trimurti
Awatara : Nandi, Virabadhra, Sharaba, Hanoman, dan Durwasa.
Peran : Dewa Alam Liar, Pendaur Ulang Semesta.
Wahana : Lembu Nandi
Pasangan : Sati (Uma) dan Parwati (Durga).
Anak : Ganesha, Murugan / Mala, Andhaka, (dan Kala serta Ayyapan)
Realm : Iswaraloka / Gunung Kailash
Senjata : Damaru, Haradhanu, Pinaka, Pasopati / Pashupatastra, dan Trishula
GAMBARAN UMUM
Di antara ketiga Trimurti, mungkin Siwa adalah yang paling populer di India dan di Nusantara ini. Biasa digambarkan sebagai dewa berkulit biru dan selalu bawa-bawa trisula ke mana saja ia pergi, Siwa adalah dewa dengan penampilan paling ‘eksentrik’ dalam pantheon Hindu. Mari kita bandingkan saja penampilannya dengan dewa-dewa lain. Saat dewa-dewa lain memakai mahkota, Siwa tidak memakai hiasan kepala apapun selain sebuah ikat rambut dan hiasan bulan sabit. Saat dewa-dewa lain memakai zirah emas, Siwa hanya memakai baju kulit hewan atau celana pendek semata. Selain itu, sepertinya tidak ada dewa lain yang memakai hiasan tulang serta ular kobra di leher mereka.
Siwa adalah dewa pertapa dan penyendiri, ia jarang turun ke dunia kecuali jika Wisnu atau Brahma minta bantuannya. Ia menyelimuti dirinya sendiri dengan abu jenazah sebagai perilaku hidup estetik pertapa – sesuatu yang masih dilakukan oleh beberapa pertapa-pertapa Hindu di India saat ini (meski abunya tampaknya bukan lagi abu jenazah).
Siwa digambarkan memiliki empat lengan sebagaimana kebanyakan dewa Hindu lainnya. Dua dari empat lengannya ini biasanya memegang Trisula dan Damaru (drum), tapi terkadang Damaru ini dipasang pada ujung trisula miliknya.
PASCA PEMENGGALAN KEPALA BRAHMA
Pasca memenggal salah satu kepala Brahma. Siwa hidup menyendiri dan menyepi, menjauhi segala hiruk-pikuk dunia. Ia memilih tinggal di sebuah tempat bernama Kailash atau juga disebut Iswaraloka untuk melakukan tapa penyucian diri. Karena meskipun dewa-dewa (termasuk Siwa) punya kekuatan luar biasa, mereka tetap terikat pada hukum karma – hukum kausalitas.
Memenggal kepala Brahma sama saja mendatangkan karma buruk bagi Siwa. Karma buruk ini sangat terasa dari sikap banyak dewa pada Siwa, mereka, terutama Prajapati Daksha, sangat sinis dan benci pada Siwa, sehingga Siwa memutuskan untuk menyepi, hidup selibat, tidak menikah, dan bersikap pasif.
MENIKAH DENGAN UMA
Prajapati Daksha, salah satu dari anak-anak Brahma, dan juga saudara lelaki Kashyapa – ayah para Aditya, memiliki banyak putri. Salah satunya bernama Sati atau Uma. Sejak usia lima tahun, Sati menjadi sangat ‘berbeda’ dari ayahnya. Ia sangat ingin memuja Siwa dan saat menginjak usia dewasa, ia tak ingin menikahi seorang pun selain Siwa.
Daksha tidak setuju dengan pilihan Sati, tapi Sati yang keras kepala kabur dari istana ayahnya, lalu hidup selayaknya pertapa di hutan belantara. Setelah beberapa lama menjalani hidup ala pertapa, Siwa pun muncul di hadapan Sati dan langsung jatuh hati pada Sati. Siwa pun akhirnya melamar Sati pada Daksha, tapi Daksha tidak setuju Siwa menjadi menantunya. Daksha baru setuju ketika Brahma muncul di istananya dan menyuruh Daksha untuk menyetujui pernikahan Siwa dan Sati.
Ketika Siwa memboyong Sati pulang ke Iswaraloka, Siwa memastikan tempat tinggalnya yang seharusnya hanya tertutup es itu menjadi taman bunga yang hangat di mana bunga dan segala buah tumbuh sepanjang tahun tanpa terpengaruh musim.
CHANDRA-SEKHARA
Pada mulanya Siwa tidak punya hiasan bulan sabit di atas kepalanya. Tapi suatu ketika sang dewa bulan Chandra – yang juga saudara iparnya (sama-sama menantu Prajapati Daksha) – datang kepada Siwa dan mengatakan bahwa karena telah melalaikan kewajibannya pada 27 istrinya, Daksha telah mengutuknya dengan penyakit paru-paru dan membuat kekuatannya melemah dari waktu ke waktu. Siwa setuju untuk mengizinkan Chandra berlindung padanya. Chandra pun kemudian menjadi hiasan bulan di atas kepala Siwa.
Sampai suatu ketika Daksha mendatangi Siwa dan meminta Chandra dikembalikan pada ke-27 putrinya. Siwa awalnya tidak mau tapi pada akhirnya, Chandra pun dikembalikan pada Daksha setelah Wisnu ikut campur. Tapi sebagian kekuatan Chandra tetap ditinggalkan pada Siwa dan menjadi hiasan bulan sabit di kepala Siwa.
MEMBUNUH DAKSHA
Meski di luar tampak damai-damai saja, Siwa dan Daksha sebenarnya tidak pernah bisa benar-benar akur. Daksha terus menerus memusuhi Siwa dan puncak permusuhan mereka terjadi ketika Daksha mengadakan suatu upacara yajna – upacara korban – tanpa mengundang Sati maupun Siwa.
Sati beranggapan bahwa ayahnya sebenarnya mengundang mereka, tapi karena Sati adalah putrinya sendiri, Daksha merasa tidak perlu menyampaikan undangan langsung. Tapi Siwa sudah berpikir bahwa ini adalah isyarat bahwa Daksha tidak mengharapkan kehadiran mereka berdua. Tapi Sati tetap ingin datang ke yajna itu sehingga Siwa pun mengizinkan Sati datang ke sana, namun guna menghindari konflik, Siwa memutuskan tinggal di Iswaraloka. Meski begitu ia tetap mengutus sejumlah Gana – para asura bawahan Siwa yang umumnya berwajah seram – untuk mengawal Sati.
Dugaan Siwa terbukti benar. Kehadiran Sati dan Siwa memang tidak diharapkan di sana. Daksha yang mendapati Sati hadir di istananya, sepanjang pesta berlangsung tak henti-hentinya menjelek-jelekkan Siwa dan Sati. Sati yang tidak tahan akan cercaan ayahnya akhirnya memutuskan bakar diri di tempat itu.
Siwa yang merasakan istrinya tengah melakukan bakar diri langsung bergegas ke istana Daksha. Dan saat menyaksikan bahwa Daksha sama sekali tidak menyesali perbuatannya, Siwa langsung membantai seluruh hadirin yang ada di sana termasuk juga Daksha. Kemudian Siwa membawa kembali jasad Sati ke Iswaraloka sambil terus meratapi kematian Sati.
SAMUDRA MANTHAN
Pasca kematian Sati, Siwa kembali menjadikan Iswaraloka padang es sekali lagi. Sekali lagi ia memilih menjadi pertapa dan menjauhi keduniawian – terutama pernikahan. Namun saat racun halahala muncul dari dalam samudra yang diaduk oleh dewa dan asura, Siwa turun ke bumi untuk menelan racun mematikan itu. Siwa tetap hidup, namun tenggorokannya berubah warna menjadi biru gelap pasca menelan racun itu.
PERNIKAHAN KEDUA
Bertahun-tahun kemudian, seorang gadis Himalaya bernama Parwati kembali menjalani ritus yang sama seperti yang dijalani oleh Sati untuk menikahi Siwa. Tapi meski begitu, Siwa yang telah menutup seluruh inderanya tidak bisa dibangunkan oleh bakti yang dilakukan oleh Parwati. Melihat hal itu, Indra – raja para dewa – menyuruh Kama – dewa cinta – untuk memanah Siwa dengan panah asmaranya supaya Siwa terbangun.
Kama menjalankan perintah Indra, tapi respon pertama Siwa saat dipanah oleh Kama adalah marah karena ada orang kurang ajar yang mengganggu tapanya. Mata ketiga Siwa langsung terbuka dan menghanguskan Kama menjadi serpihan abu. Tapi begitu ia selesai dengan Kama, Siwa langsung melihat ada Parwati di sana. Karena Parwati punya karakteristik yang mirip dengan Sati.
Pasangan itu menikah dan nama Parwati berubah menjadi Durga. Siwa dan Durga kemudian memiliki beberapa anak yakni Ganesha, Murugan, Andhaka, dan menurut versi Jawa : Kala.
Dan Kama? Karena sudah terlanjur dihanguskan jadi abu, esensi kekuatan Kama yakni : nafsu dan cinta, disebar oleh Siwa ke dunia manusia supaya tanpa ada Kama sekalipun manusia masih bisa jatuh cinta.
GANA
Tidak seperti dewa-dewa Hindu lain yang dikelilingi oleh Gandarwa (bidadara) dan Apsara (bidadari), Siwa dikawal oleh sejumlah Gana. Gana sebenarnya lebih dekat hubungan kekerabatannya dengan Asura, namun mereka tunduk pada Siwa dan tidak terlalu mengganggu manusia. Gana biasa hidup di area pekuburan, oleh karena itu altar atau pelinggih untuk memuja Siwa sering terdapat di area pekuburan. Gana awalnya dipimpin oleh Nandi, tapi saat ini dipimpin oleh Ganesha.
NATARAJA DAN SIWA AJNA
Siwa ditugaskan untuk mengakhiri suatu siklus Mahayuga. Ada dua cara yang mungkin dilakukan Siwa untuk mengakhiri suatu Mahayuga yakni :
1. Cara pertama : menggunakan mata ketiga (Siwa Ajna, Trilochana, atau Tryambakam) yang konon dapat menghancurkan apapun menjadi abu.
2. Cara kedua : Tandava Nataraja. Siwa adalah dewa penguasa segala tarian. Tapi di antara tarian-tarian ini ada satu tarian yang dinamai Tandava Nataraja. Tarian ini terdiri dari sejumlah gerakan kosmis yang konon bisa mengakhiri seluruh semesta.
DALAM RAMAYANA DAN MAHABARATHA
Dalam Ramayana, Wanara Hanoman konon merupaka putra atau awatara Siwa. Sebelum berperang melawan Rahwana pun, Rama berdoa pada Siwa supaya mengizinkan Rama untuk membunuh Rahwana – yang merupakan salah satu pemuja Siwa.
Dalam Mahabaratha, Siwa konon menganugerahkan senjata miliknya yakni panah Pasopati kepada Arjuna setelah seri dalam adu tanding memanah rusa saat Arjuna bertapa di suatu pegunungan.
SIWA DI NUSANTARA
Sebagian besar penganut Hindu di Nusantara pada abad 14-16 adalah Hindu Siwasidanta (Siwaisme). Hal ini membuat hampir setiap candi Hindu yang ditemukan di Nusantara memiliki karakteristik candi yang dipersembahkan untuk Siwa dengan ditemukannya arca Siwa atau arca lingga-yoni.
Hindu Dharma yang berkembang di Indonesia saat ini pun masih banyak terpengaruh Hindu Siwasidanta terutama dalam tatacara sesajinya dan penghormatan pada bhutakala (makhluk halus).
Ketika penganut Hindu di Jawa digantikan oleh penganut Islam, sosok Siwa dalam pewayangan diubah menjadi sosok Manikmaya. Perannya bukan lagi dewa pertapa dan dewa penghancur, melainkan raja para dewa – posisi yang semula dijabat oleh Indra.
• Nandi adalah mantan awatara Siwa sekaligus wahana Siwa.
• Siwa adalah satu-satunya dewa Hindu yang pernah mengalami rasanya menjadi duda.
• Siwa memiliki dua busur panah yakni Haradhanu dan Pinaka. Namun Haradhanu kemudian diserahkan pada Janaka, ayah Dewi Sinta, sementara Siwa sendiri memakai busur Pinaka.
• Trisula Siwa konon memiliki kekuatan melampaui Brahmastra milik Brahma.
• Siwa adalah guru dari Parasurama Awatara dan kelak akan memberikan senjata sakti kepada Kalki Awatara.
• Siwa sering bertindak sebagai penyeimbang tindakan Wisnu. Kala Wisnu ‘merampas’ Amrita dari tangan Asura pasca Samudra Manthan, Siwa memberikan mantra Mrit Sanjivani Vidya kepada Shukracharya (dewa yang memihak Asura) supaya para Asura kebal dari wabah penyakit apapun.
• Siwa adalah pemanah terbaik di antara para dewa.

Misteri Sungai Gangga



“pavanaù pavatäm asmi rämaù çastra-bhåtäm aham jhañäëäà makaraç cäsmi srotasäm asmi jähnavé, Diantara segala sesuatu yang menyucikan, Aku adalah angin, di antara para pembawa senjata Aku adalah Rama. Di antara ikan-ikan Aku adalah ikan hiu, dan diantara sungai-sungai yang mengalir Aku adalah sungai Gangga (Bhagavad Gita 10.31).
Sloka di atas hanyalah salah satu sloka Veda dari sekian banyak sloka-sloka Veda yang mengagungkan tentang kesucian sungai Gangga.
Dari awal peradaban Veda, Sungai Gangga digunakan untuk berbagai kegiatan, terutamanya dalam kegiatan ritual karena dipercaya bahwa air sungai Gangga membawa kesucian dan dapat menjadi prayascita/penyucian terhadap semua kekotoran. Masyarakat yang hidup di sekitar sungai Gangga juga memanfaatkan air sungai Gangga sebagai air minum, mencuci dan juga membuang kotoran. Tidak hanya itu, sungai Gangga juga dijadikan tempat membuang abu jenasah oleh masyarakat Hindu yang tidak hanya dari India, tetapi dari penjuru dunia. Yang lebih mengerikan lagi, acap kali mayat yang belum terbakar secara sempurna sudah dihanyutkan ke dalam sungai Gangga. Sehingga jangan heran jika anda menemukan mayat manusia atau tengkorak utuh di sekitar sungai Gangga. Mengerikan bukan?

Secara kasat mata memang betul bahwasanya air sungai Gangga tampak keruh, dijejali oleh ribuan orang yang melakukan berbagai kegiatan. Ada yang sibuk dengan ritual keagamaan, mandi, mencuci, kakus atau hanya sekedar melancong. Berbagai kotoran tampak berserakan di sekitar sungai yang dianggap suci tersebut sehingga terkesan sangat-sangat kumuh.
Fenomena ini sering kali dijadikan isu menarik untuk melakukan propaganda agama oleh beberapa oknum umat agama lain untuk mengalihkan pengikut Hindu atau mencegah agar orang-orang tidak tertarik menjadi agama Hindu.
Namun dibalik kekotoran dan lingkungan yang kumuh tersebut, terdapat keanehan yang luar biasa yang membuat banyak orang-orang saint tercengang. Seorang senior di Narayana Smrti Ashram Yogayakarta, Budi Raharjo, M.BA yang merupakan seorang dosen dan juga guru di beberapa perguruan tinggi dan Sekolah Mengengah di Yogayakarta sempat hidup dan menempuh pendidikan master di India selama beberapa tahun. Pada suatu kesempatan di tahun 2004 yang lalu beliau mengambil dan membawa pulang sebotol kecil air sungai Gangga. Karena kebetulan beliau juga menjalankan usaha air RO (reverse osmosis) dan memiliki alat penguji kadar logam dan kualitas air yang dapat digunakan untuk menguji suatu air layak minum atau tidak, akhirnya beliau mencoba menguji beberapa sampel air yang beliau miliki. Beberapa sampel itu antara lain air sungai Gangga, air sumur bor yang berlokasi di dekat jalan di depan ashrama, air sumur di belakang yang dekat dengan kandang sapi, air minum bermerk dan air zamzam.
Apa yang terjadi? Ternyata kualitas air sungai Gangga sangat layak minum dan memiliki kadar logam sedikit di atas air dalam kemasan. Air sumur yang terletak di dekat kandang sapi juga memiliki kualitas yang lebih tinggi dari air sumur bor yang ada di depan dan air samsam memiliki kadar logam yang cukup tinggi. Bagaimana mungkin air sungai Gangga yang terlihat kotor tersebut menjadi layak minum?
Keanehan sungai Gangga ini ternyata juga mengundang banyak ahli-ahli saint modern melakukan penelitian terhadap air sungai Gangga.
Dr. D, Herelle adalah seorang dokter berkebangsaan Perancis. Pada suatu hari beliau melihat sendiri, mayat-mayat mengambang di Sungai Gangga. Mayat-mayat yang bergelimpangan di sungai itu, merupakan korban-korban keganasan wabah kolera dan desentri. Di hilir tidak jauh dari mayat-mayat yang menjijikkan itu, dilihat pula oleh Dr. D,Herele, orang-orang mandi dengan asyiknya. Malahan diantara mereka ada yang meminum air sungai tanpa merasakan jijik. Tetapi mengapa mereka tidak ketularan kolera dan desentri yang kejam itu? Aneh! Dr. D,Herele, yang tahu betul tentang medis sangat keheranan menyaksikan keajaiban dunia yang satu ini.
Sebagai seorang ilmuwan, dokter Prancis itu terpanggil untuk menyelidikinya. Ia pulang, kemudian mengumpulkan kuman-kuman itu dibawanya ke tepian Sungai Gangga. Dan dicampur dengan air Sungai Gangga yang telah diambilnya dengan gelas. Betapa terkejutnya Dokter itu, ternyata, dalam waktu yang relatif singkat, kuman-kuman kolera dan desentri itu mati.
Penyelidikan pun dilanjutkan. Dr. D, Herelle mendekati mayat-mayat yang mengambang di Sungai Gangga. Dengan menggunakan mikroskop ia melakukan penelitian berikutnya. Dan ternyata cuplikan sampel yang dia ambil dengan radius kurang lebih setengah meter dari mayat-mayat itu sama sekali tidak ditemukan seekorpun kuman desentri dan kolera yang hidup. Dari hasil penyelidikkannya Dr. D,Herelle menyatakan, “suatu mineral yang tak dikenal, yang terkandung oleh air sungai Gangga, bisa membunuh kuman-kuman penyakit”.

Dr. G.E. Nelson, yaitu seorang dokter berkebangsaan Inggris, juga mengadakan penelitian mengenai keberadaan air sungai Gangga ini. Ia membuktikan, bahwa kapal-kapal yang berlayar dari Calcutta, pelabuhan India paling timur , yang menuju Inggris, mengambil air perbekalannya dari Sungai Hugli. Sungai Hugli, adalah suatu muara Sungai Gangga yang airnya paling kotor. Walau kapal-kapal itu berlayar berbulan-bulan, ternyata air yang dibawanya masih segar, tidak berbau. Sedangkan kapal-kapal yang berlayar dari Inggris menuju India, mengambil air perbekalan dari Pelabuhan Inggris, setelah kapal-kapal itu berlayar selama satu minggu, setibanya di pelabuhan India terbarat, Bombay air perbekalannya sudah berbau busuk, tidak dapat diminum lagi, walaupun air perbekalan itu telah diganti terusan Suez atau di Aden (Laut merah). Dari hasil penyelidikannya itu Dr. G.E. Nelson berpendapat, “Air sungai Gangga, mengandung suatu unsur-unsur yang belum dikenal, sehingga air itu tahan berbulan-bulan”. Bahkan telah dibuktikan, bahwa kesegaran air Sungai Gangga itu dapat bertahan bertahun-tahun.
Seorang sarjana Amerika yang berasal dari Kanada, Dr. F.G. Harrison, juga mengadakan penyelidikan terhadap keajaiban Sungai Gangga. Setelah melakukan penyelidikan, Ia berkata: “Suatu keajaiban alam yang belum dapat diterangkan. Ternyata, kuman-kuman kolera dan lain-lainnya, mati dengan cepatnya, setelah berada dalam air sungai Gangga. Anehnya, khasiat pembunuh kuman dari Sungai Gangga itu, akan hilang, jika air itu dimasak. Dan jika air Sungai Gangga dicampur dengan air lain, air sumur ditepian Sungai Gangga sekalipun, dengan seketika kuman-kuman penyakit tidak mati malah akan berkembang biak dengan cepatnya.”
Seorang doter Prancis yang paling laku di negerinya, memilih tinggal di tepi Sungai Gangga. Ia meninggalkan negerinya, setelah mengetahui Khasiat dari Sunga Gangga. Dan kini, ia menjadi sorang sadhu, orang suci Hindu.
Seorang Amerika, yang baru mendapat title Dotor dalam filsafat dari Benares Hindu University (BHU) dilaporkan meninggalkan asrama walaupun asrama itu mewah. Ia memilih hidup di sebuah perahu, yang mengambang ditepian Sungai Gangga. Kalau ia mandi, tidak pernah memakai sabun. “Percuma”, katanya. Ia percaya bahwa air Sungai Gangga saja sudah membunuh segala kuman yang mungkin ada di badan.
Jadi tidaklah salah apa yang disampaikan oleh Veda yang mengagung-agungkan kesucian sungai Gangga yang dikisahkan turun dari svargaloka dan disanggah oleh Dewa Siva dengan kepadanya di pegunungan himalaya sebelum akhirnya mengalir dalam bentuk sungai Gangga.
Anda belum yakin? Silahkan buktikan sendiri dengan datang langsung ke sungai Gangga.

Selasa, 19 Januari 2016


Sejarah Desa Ringdikit


Dahulunya Desa Ringdikit adalah sebuah hutan belantara yang berbukit – bukit dan dibelah oleh sebuah sungai yang saat ini sungai panas.
Berdasarkan cerita para Tokoh /Pengeringsir Desa Ringdikit yang di yakini sampai saat ini oleh seluruh  warga Desa Ringdikit dapat kami sampaikan sebagai berikut :
Bermula dari Kepemimpinan Ida Sri Dalem Ketut Ngulingsir di Kerajaan Gelgel ( Klungkung Bali )pada tahun caka 1302-1982 atau Tahun 1380-1460 Masehi , dikatakan banyak rakyat beliau  yang pergi meninggalkan daerah kekuasaan  beliau menuju ke beberapa daerah di  Bali.Akhirnya ada dari beberapa rakyatnya dating/tiba di daerah Desa Ringdikit yang pada saat itu di sebut Den Bukit.Kedatangan mereka disebabkan oleh beberapa hal,diantaranya:
1.Karena di usir oleh Raja.
2.Karena keinginan sendiri dari beberapa keluaraga.
Kemudian mereka  ditempat  yang baru  mulai merambah hutan yang akan di gunakan  sebagai tempat tinggal dan lahan untuk mata pencaharian/bercocok tanam.
Karena lama merambah hutan dan belum mengghasilkan akhirnya mereka  kehabisan bekal,kemudian mereka hanya memakan rumput gelagah yang bentuknya seperti  pohon tebu tetapi ukurannya lebih kecil ( Tebu Penyalah ).Sehingga mereka  biasa bertahan hidup  memiliki tempat  tinggal dan lahan pertanian untuk  bercocok tanam  segala jenis  pala wija,akhirnya waraga  yang ada pada saat itu menyebut   daerah tersebut “TEBU MERTA”.
Beberapa tahun kemudian warga yang ada di TBU MERTA tersebut  mendapat  musibah, semua tanaman yang ada diserang oleh hama  semut  yang kepalanya  berukuran kelapa gading ,sehingga mereka semua resah  dan memilih untuk pergi mengungsi /berlindung kearah timur menyebrangi  sungai (Sungai Panas ).
Akhirnya tiba di sebuah wilayah yang banyak  terdapat/dijumpai  pohon rangdu, dari beberapa pohon tersebut  banyak juga dijumpai   pohon rangdu  yang berpasangan / kembar ( makitan ).Lama-kelamaan para warga menyebut  tempat  tersebut “Rangduakin” terus Rangokit  dan data ini menjadi  Ringdikit yang kita warisi  sampai sekarang ……
Banyak ciri yang menyatakan  sehingga warga  Desa Ringdikit  yakin dan percaya  dengan  sejarah / asal  usul nam  DESA RINGDIKIT.
Disebelah selatan berbatasan dengan  Desa  Rangdu  ada Tempekan Banjar  yang  bernama Uma Rangdu (yang berasal dari kata Tanah Dan Pohon Rangdu ).
Selain itu di Subak TEBU AMERTA (Dusun Kuwum) Desa Ringdikit  ditemukan  bekas kuburan  yang menyatakan bahwa dahulunya  di  TEBU AMERTA (Dusun Kuwum) ada sebuah desa.
THE SMILING MAN


hal ini terjadi sekitar lima tahun yang lalu saat aku masih tinggal di sebuah apartemen di kota besar, aku adalah seorang pengidap insomnia akut, jadi saat teman sekamarku sudah tidur, aku sering pergi keluar untuk menghabiskan waktu. berjalan sendirian di kegelapan malam, aku tidak punya alasan untuk merasa takut, sampai malam itu, malam yang mengubah hidupku untuk selamanya.
saat itu hari Rabu, sekitar jam satu atau dua tengah malam, aku sedang berjalan menyusuri taman yang jaraknya lumayan jauh dari apartemen, malam begitu sunyi, tidak ada satupun kendaraan yang berlalu-lalang. jalanan benar-benar kosong.
aku berbalik dan berjalan diatas trotoar, hendak kembali ke apartemenku, saat itulah pertama kali aku melihatnya diujung jalan.
aku melihat siluet seorang pria, dan dia sedang menari. itu adalah tarian yang aneh, mungkin mirip waltz, dan dia mengakhiri setiap gerakan dengan sebuah hentakan kedepan, kurasa kau boleh membayangkan bahwa dia menari sambil berjalan, dan dia menuju tepat kearahku.
awalnya kukira dia sedang mabuk, jadi aku melangkah kepinggir trotoar, memberinya cukup ruang untuk melewatiku, dia makin mendekat dan aku makin menyadari sosoknya yang sungguh aneh, tubuhnya begitu kurus dan tinggi semampai, serta mengenakan setelan yang ketinggalan zaman.
dia terus menari dan mendekat sampai akhirnya aku mampu melihat wajahnya.
kepalanya miring dengan garis yang tidak wajar dan matanya melotot menghadap langit, senyum lebar dan mengerikan tersungging di wajahnya, senyum yang hanya akan kau lihat di serial kartun. tatapan liar dan senyumnya yang tidak masuk akal sudah cukup membuatku bergidik dan segera menyebrang jalan menjauh darinya. aku tidak berhenti memperhatikannya saat sampai di sebrang jalan dan menghentikan langkahku. dia tak lagi
menari dan kini berdiri dengan salah satu
kaki, menghadapku namun tetap melihat keatas. tentu dengan senyum aneh yang masih merekah lebar.
saat itu aku sudah sangat gugup, aku mulai berjalan namun tetap enggan untuk melepaskan pandanganku darinya. saat aku telah mencapai jarak setengah blok, aku menoleh kedepan untuk beberapa saat, hanya untuk memastikan bahwa jalanan dan trotoar di hadapanku benar-benar lengang. masih dalam keadaan gugup, aku berbalik kembali kearah pria tadi berdiri dan mendapati dirinya telah lenyap.
aku sempat lega untuk beberapa saat... sampai aku melihatnya lagi, kali ini dia sudah ikut menyebrang, aku tak dapat melihatnya dengan jelas karena jarak kami sudah cukup jauh dan pekatnya gelap malam. tapi aku sangat yakin dia sedang menatapku. tak lebih dari 10 detik aku mengalihkan pandanganku darinya, jadi sudah pasti dia bergerak dengan cepat.
aku begitu terkejut saat itu hingga tak dapat bergerak, ketika dia mulai berjalan menuju kearahku lagi, dia mengambil langkah-langkah besar, seperti seseorang sedang berjinjit, namun dengan kecepatan tinggi.
aku harus bilang bahwa semestinya aku kabur waktu itu, atau mengambil ponselku dan mulai menghubungi seseorang, tapi tidak. aku hanya diam membeku menyaksikannya berjingkat kearahku.
kemudian dia berhenti, sekitar sepuluh meter dariku, masih dengan senyumnya, masih melotot kelangit.
ketika aku mendapatkan kendali atas tubuhku lagi, hal pertama yang kupikirkan ialah segera mengumpat padanya "apa yang kau inginkan dariku heh?" namun yang keluar dari mulutku lebih terdengar seperti rengekan.
terlepas dari bisa atau tidaknya manusia mencium rasa takut, mereka bisa mendengarnya. dan aku mendengar rasa takut dari suaraku sendiri. dan itu hanya membuatku merasa lebih buruk.
tapi dia tetap tidak bereaksi sama sekali. hanya diam berdiri, dengan senyum anehnya.
lalu, setelah sekian lama, pria tersebut perlahan berbalik, kemudian mulai menari-menjauh dariku, entah mengapa. kali ini aku tak akan melepaskan pandanganku lagi darinya, sampai dia telah benar-benar jauh, menghilang diantara lampu-lampu jalan yang remang.
kemudian aku menyadari sesuatu, dia tak lagi menjauh atau menari, aku menyaksikan dalam horor bayangnya yang semakin membesar dari kejauhan, dia kembali, dan kini berlari dengan kencang mengejarku.
aku segera berlari secepat yang kubisa menuju ke penerangan yang lebih baik, menuju jalanan yang lebih ramai, saat aku menoleh kebelakang, aku tak melihatnya dimanapun. sepanjang jalan menuju apartemenku, aku terus menoleh kebelakang beberapa kali, masih merasakan sosoknya membuntutiku dari belakang dengan senyumnya yang mengerikan, tapi dia tidak pernah muncul.
semenjak malam itu, aku tidak pernah lagi berjalan sendirian. ada sesuatu diwajahnya yang selalu menghantuiku hingga saat ini, dia tidak tampak mabuk, sorot matanya terlihat benar-benar gila. dan itu adalah hal yang sungguh menyeramkan.
-Mask Rabbit-
Ada sebuah perkumpulan yang sangat rahasia di dunia. Umumnya perkumpulan ini tidak bisa di lacak ataupun di cari di Webb browser pada umumnya namun di Deep Web, kalian bisa menemukan banyak hal atau informasi –informasi yang mengarah pada perkumpulan ini. Mereka menyebutnya dengan “Mask Rabbit”.
Untuk saat ini, tidak di ketahui berapa anggotanya dan apa tujuan perkumpulan ini di ciptakan, namun menurut kabar firal dari informasi yang berhasil di kumpulkan, “Mask Rabbit” adalah perkumpulan dari pembunuh bayaran.
Ada sebuah akun anonymus pernah menulis “Mask Rabbit” tidak membunuh untuk sebuah bayaran uang, melainkan sesuatu yang bersifat seperti mata rantai. Ketika anda memutuskan untuk menyewa jasa “Mask Rabbit” maka anda harus memberikan nama-nama baru dari setiap tugas pertama yang sudah selesai dan bila anda tidak dapat memberikan nama baru, maka anda adalah ujung mata rantai yang harus di putus sebagai akhir dari pembayaran.

Yang menarik dari Mask Rabbit adalah, saat melaksanakan tugas, umumnya mereka seperti berlomba dan mengakhirinya dengan pose di depan camera.
-Abbadon devil emotikon
10 Situs Jejaring Sosial Yang paling Populer

Di era perkembangan Teknologi sekarang ini sudah menjadi hal yang biasa jika seseorang memiliki akun sosial media / sosial networking, bahkan seseorang bisa memiliki lebih dari satu akun sosial media. Nah berikut ane mau sharing 10 Situs Jejaring Sosial Yang Paling Populer di dunia.
1. Facebook.

Facebook menempati peringkat pertama dengan rata - rata 1.100.000.000 pengunjung tiap bulannya.
Mark Zuckerberg berhasil membawa Facebook menjadi situs jejaring sosial terpopuler hingga saat ini. Facebook terus mengembangkan situsnya dengan berbagai fitur, yang
membuat para penggunanya tidak pernah bosan untuk menggunakanya

 

2. Twitter
Twitter memiliki rata - rata 310.000.000 pengunjung tiap bulannya. didirikan pada Bulan Maret Tahun 2006 oleh Jack Dorsey .Twitter telah menjadi salah satu dari sepuluh situs yang paling sering dikunjungi di internet. dan dijuluki sebagai pesan singkat internet, Twitter mengalami pertumbuhan pesat dan dengan cepat meraih popularitas di seluruh Dunia. hingga bulan januari 2013 terdapat 500 juta pengguna Twitter dan 300 jutanya adalah pengguna aktif


3. LinkedIn


LinkedIn memiliki rata - rata 255.000.000 pengunjung tiap bulannya. LinkedIn adalah situs web jaringan sosial yang berorientasi bisnis, terutama digunakan untuk jaringan profesional.

4. Pinterest


Pinterest memiliki rata - rata 250.000.000 pengunjung tiap bulannya. Agan dan sis bisa mengunggah foto atau gambar yang bisa dimasukkan kedalam kategori-kategori yang bisa di customize namanya. Misalnya kategori ‘ food and drink ‘ yang berisi foto dan gambar makanan dan minuman yang gan sis sukai. Gan sis juga bisa mengikuti akun lain dan re-pin pin milik akun lain (seperti retweet pada Twitter) tanpa harus mengikuti pemilik pinboard.
5. G+

G+ memiliki rata - rata 120.000.000 pengunjung tiap bulannya. Google+ atau Google Plus adalah jejaring sosial yang dioperasikan oleh Google Inc. Google+ diluncurkan pada 28 Juni 2011 dengan sistem undangan untuk diuji coba. Beberapa fitur yang ada di G+ diantaranya , Circles, Messenger Hangouts, Instant Upload, Sparks, Streams, dan Games.





Quote:6. Tumblr

Tumblr memiliki rata - rata 110.000.000 pengunjung tiap bulannya. Tumblr adalah platform mikroblog dan situs jejaring sosial yang dimiliki dan dioperasikan Tumblr, Inc. Layanan ini memungkinkan pengguna mengirimkan konten multimedia atau lainnya dalam bentuk blog pendek. Agan dapat mengikuti blog pengguna lain atau mengatur privasi blog sendiri.





Quote:7. Instagram


Instagram memiliki rata - rata 100.000.000 pengunjung tiap bulannya. pada tanggal 9 april 2013 Facebook setuju ,engambil alih instagram dengan nilai sekitar
$1 miliar. 8. VK

VK memiliki rata - rata 80.000.000 pengunjung tiap bulannya  VK adalah situs jejaring sosial yang menyerupai Facebook. VK didirikan oleh orang Russia bernama Pavel Durov.





Quote:9. Flickr

Flickr memiliki rata - rata 65.000.000 pengunjung tiap bulannya. Flickr merupakan situs web untuk berbagi foto. Layanan ini dimanfaatkan oleh banyak blogger sebagai tempat penyimpanan foto.





Quote:10. Vine

Vine memiliki rata - rata 42.000.000 pengunjung tiap bulannya. Vine adalah aplikasi layanan berbagi video berdurasi pendek. Dibuat pada Juni 2012 dan diakuisisi oleh Twitter pada Oktober 2012. Layanan ini mengizinkan pengguna untuk merekam dan menyunting video selama enam detik serta dapat diunggah secara langsung ke situs jejaring sosial Vine, maupun beberapa situs lain seperti Facebook dan Twitter. Aplikasi Vine dapat digunakan untuk menjelajahi video yang dibuat oleh pengguna lain dengan beberapa kategori yang tersedia.

Minggu, 17 Januari 2016

Mengenal Lontar Usada Sari Ilmu Pengobatan Asli Bali


                                                                                                                                                                                                               
  Mengenal Lontar Usada Sari Ilmu Pengobatan Asli Bali


1.1 Latar Belakang
             Bali pada khususnya masih memiliki budaya pengobatan yang ternyata cukup manjur dan masih dipercayai oleh masyarakatnya untuk menanggulangi penyakit yang ada. Peninggalan budaya ini hendaknya tetap dipelihara dan dilestarikan seutuhnya lahir dan bathin.Dewasa ini pengetahuan orang Bali tentang penyembuhan (usada) masih mempunyai kehidupan yang sungguh-sungguh berhubungan dengan agama Hindu, hanya sedikit orang yang mau mempelajari secara seksama. Hal ini disebabkan bahwa masyarakat Bali mengalami hambatan sosio-psikologisuntuk mempelajari lontar (usada dan tutur). Karena ada wacana yang ditafsirkan dan ditransformasikan secara keliru sehingga masyarakat merasa sungkan dan ragu serta takut untuk mempelajari teks lontar. Misalnya adanya wacana aywa wera (pengendalian diri atau agar hati-hati) dalam belajar, hal ini diartikan tidak boleh diberitahu atau dipelajari. Pengobatan tradisional Bali (usada) yang dikenalkan oleh para leluhur merupakan ilmu pengetahuan penyembuhan yang dijiwai oleh nilai-nilai agama Hindu. Sukantra (1992) menyatakan, usada adalah ilmu pengobatan tradisional Bali, yang sumber ajarannya terdapat pada lontar. Lontar masalah pengobatan di Bali dapat dibagi menjadi dua golongan yakni golongan lontar usadha dan lontar tutur(Nala, 2002). Di dalam lontar tutur (tatwa) berisi tentang ajaran aksara gaib atau wijaksara. Ajaran anatomi, phisiologi, falsafah sehat-sakit, padewasaan mengobati orang sakit, sesana balian, tatenger sakit. Sedangkan di dalamLontar Usada berisi tentang cara memeriksa pasien, memperkirakan penyakit (diagnosa), meramu obat (farmasi), mengobati (terapi), memperkirakan jalannya penyakit (prognosis), upacara yang berkaitan tentang masalah pencegahan (preventif), dan pengobatan (kuratif). Lebih Lanjut dalam LontarUsada Taru Pramana dijelaskan bahan obat yang berasal dari tumbuh-tumbuan. Di dalam usada ini secara mitologi tumbuh-tumbuhan itu dapat berbicara dan menceritrakan khasiat dirinya. Pengobat tradisional Bali yang betul betul mempelajari usada disebut


1.2 Ruang Lingkup Usada Bali
           Walaupun berkembang pesatnya ilmu kedokteran modern saat ini, ilmu kedokteran tradisional/alternatif/timur masih dipercaya masyarakat dalam menyembuhkan suatu penyakit. Ilmu kedoteran tradisional atau alternatif ini jauh lebih dulu lahir daripada ilmu kedoteran modern. Pemisahan batasan ilmu kedoteran ini semata-mata untuk membatasi antara yang bersifat ilmiah dan non-ilmiah. Dalam ilmu kedoteran modern lebih mengutamakan unsur ilmiah/biologis, sedangkan ilmu kedoteran tradisional lebih menekankan asfek spiritualnya.
Dengan perkembangan jaman yang dipengaruhi oleh berbagai aspek kehidupan, banyak orang sekarang berpaling ke pengobatan tradisional. Ini disebabkan oleh berbagai faktor dan di antaranya adalah faktor ekonomi yang sangat mempengaruhi paradigma ini. Biaya pengobatan yang mahal pada pengobatan modern/medis menjadi alasan utama terjadinya migrasi ini, namun pengobatan medis masih tetap menjadi pilihan pertama. Dan jika dalam pengobatan medis diperlukan biaya yang besar, maka orang akan mulai berpaling ke metode pengobatan tradisional yang saat ini dikenal dengan pengobatan alternatif (alternative medicine).
Kalau kita melihat manusia secara keseluruhan, manusia bukan hanya mahkluk biologis semata, melainkan juga mahkluk sosial, psikologis dan mahkluk spiritual. Batasan sehat bukan semata sehat secara biologis atau kasat mata, tetapi juga sehat secara keseluruhan/holistik. Oleh karena itu, peranan ilmu kedokteran tradisional/alternatif tidak dapat kita tinggalkan begitu saja disamping merupakan warisan budaya dari nenek moyang kita sejak jaman dahulu.
Pengobatan tradisional/alternatif sangat beragam jenisnya di berbagai belahan dunia sesuai dengan kebudayaan dan kepercayaan setempat. Dalam kepercayaan Hindu kita mengenal ilmu kedoteran Ayur weda dan sedangkan di Bali kita mengenal ilmu kedokteran Usadha Bali, dimana Balian sebagai dokternya.
Kata usadha berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu ausadha yang berarti tumbuh-tumbuhan yang berkhasiat obat, atau dibuat dari tumbuh-tumbuhan. Tetapi batasan usadha di Bali lebih luas, usadha adalah semua tata cara untuk menyembuhkan penyakit, cara pengobatan, pencegahan, memperkirakan jenis penyakit/diagnosa, perjalanan penyakit dan pemulihannya. Kalau dilihat secara analogi, hampir sama dengan pengobatan modern.
Pengobatan tradisional Bali (usada) yang dikenalkan oleh para leluhur merupakan ilmu pengetahuan penyembuhan yang dijiwai oleh nilai-nilai agama Hindu Bali/ Siwasidhanta. Sukantra (1992) menyatakan, usada adalah ilmu pengobatan tradisional Bali, yang sumber ajarannya terdapat pada lontar.
Lontar tersebut dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu lontar tutur dan lontar usadha. Di dalam lontar tutur (tatwa) berisi tentang ajaran aksara gaib atau wijaksara. Ajaran anatomi, phisiologi, falsafah sehat-sakit, padewasaan mengobati orang sakit, sesana balian, tatenger sakit. Sedangkan di dalam Lontar Usada berisi tentang cara memeriksa pasien, memperkirakan penyakit (diagnosa), meramu obat (farmasi), mengobati (terapi), memperkirakan jalannya penyakit (prognosis), upacara yang berkaitan dengan pencegahan penyakit dan pengobatannya.


1.3  Balian Usada
Balian adalah pengobat tradisional Bali yakni, orang yang mempunyai kemampuan untuk mengobati orang sakit. Kemampuan untuk mengobati ini diperoleh dengan berbagai cara yaitu :
Jenis balian berdasarkan pengetahuan yang diperoleh : Balian katakson adalah balian yang mendapat keahlian melalui taksu.Taksu adalah kekuatan gaib yang masuk kedalam diri seseorang dan mempengaruhi orang tersebut, baik cara berpikir, berbicara maupun tingkah lakukanya. Karena kemasukan taksu inilah orang tersebut mampu untuk mengobati orang yang sakit.
Balian kapican adalah orang yang mendapat benda bertuah yang dapat dipergunakan untukmenyembuhkan orang sakit. Benda bertuah ini disebut pica. Dengan mempergunakanpica yang didapatkan balian tersebut mampu menyembuhkan penyakit. Balian usada adalah seseorang dengan sadar belajar tentang ilmu pengobatan, baik melalui guru waktra, belajar pada balian, maupun belajar sendiri melalui lontar usada. Balian campuran adalah balian tatakson maupun balian pica yang mempelajari usada.
Jenis balian berdasarkan tujuannya :
 Balian panengen (baik)
 Balian Pangiwa (jahat)
Jenis balian berdasarkan profesi :
 Lung (patah tulang)
 Manak (beranak)
 Apun (lulur)
 Wuut (urut)
Kacekel (pijat)

1.4 Jenis Penyakit

Penyakit secara umum dapat dibedakan atas dua macam yaitu :

1. Penyakit Sekala (Penyakit naturalistik :
 Dalem (Penyakit Dalam)
 Penyakit Panas
 Penyakit Panas-Dingin
 Penyakit Dingin.
 Barah (Bengkak local)
 Mokan (Badan bengkak dan sakit)
 Buh (perut bengkak dan berair)
 Pemali (Sakit seperti ditusuk-tusuk)
 Sula (Sakit melilit di perut atau kolik)
 Sirah (sakit kepala, pusing)
 Kulit (Penyakit kulit)
 Tuju (Rematik, bengkak berpindah)
 Tiwang (Sakit ngilu atau kejang)  
2. Penyakit Niskala (Penyakit Personalistik)
 Leyak (Penyakit disebabkan oleh manusia yang dilihat lain)
 Desti (Penyakit dengan mempergunakan media milik yang akan dituju)
 Teluh (Penyakit yang disebabkan oleh makhluk mirip manusia seperti bayangan, dll)
 Papasangan (Penyakit disebabkan oleh benda yang berkekuatan magis di tanam di tempat orang yang dituju)

     1.5  Pengobatan
Pengobatan yang dilakukan oleh Balian di Bali dikenal dengan istilah
Tatambaandimana Tamba berarti obat (ubad). Dalam prosesi pembuatan obat oleh balian ada dua hal yang perlu mendapat perhatian yakni serana dantambaTamba adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyembuhkan orang sakit, pada umumnya terdiri dari ramuan tumbuh-tumbuhan. Sedangkan serana adalah merupakan alat penghubung antara kekuatan Balian dengan penyebab penyakit yang ada pada pasien. Obat yang diberikan oleh orang biasa tanpa disertai dengan kekuatan gaib, maka dikatakan bahwa obat itu tanpa serana. Tamba dan serana merupakan satu kesatuan sebagai suatu alat untuk menyembuhkan orang yang sakit. Keduanya saling menunjang agar dapat berfungsi maksimal.










3.2      Bahan obat

1.        Penyakit Sekala :


 Bahan Obat :
 Taru (tanaman)
 Sato atau Buron (binatang)
 Yeh atau Toya (air)
 Sarana pertiwi (garam, mineral)
 Madu, susu, arak, tuak, dan brem.
 Bentuk Obat :
 Padet (padat)
 Enceh (cair)
 Belek (setengah padat-cair)

 Cara Pembuatan :
 Ulig (digerus)
 Pakpak (dikunyah)
 Lablab (direbus)
 Goreng (digoreng)
 Nyahnyah (dioseng)
 Tambus (dimasukkan diabu panas)
 Tunu (dipanggang)


 Cara Penggunaan :

Obat dalam :
Tetes (diteteskan)
Tutuh (dimasukkan melalui hidung)
Loloh (diminum)
 Obat luar :
Oles (dioleskan)
Boreh (dilulur)
Simbuh (disembur)
Uap (diurapkan)
 Usug (dikompres)
 Ses (pembersihan luka)
 Limpun (diurut)
 Kacekel (dipijat)
 Tampel (ditempel).

2. Penyakit Niskala :

 Khasiat obat :

 Anget (panas)  Tis (dingin)
Dumalada (sedang).Dengan mempergunakan prana (energi) melalui : Meditasi Menghidupkan chakra. Menghidupkan aksara dalam diri
 Dengan dasa bayu Dengan kanda pat. Dan Lain Sebagainya.



3.3. Jenis Penyakit dan Pengobatan

 Penyakit Kulit :
1. Tilas Naga.
Bahan Obat :
Obat Luar :  Kules lelipi (kulit ular), Daun Nasi-Nasi, Injin, Kunyit, Hati ayamBihing (merah) dibakar.
Cara Pembuatan :
 Semua bahan obat tersebut di gerus (Ulig) ditambah air panas, setelah itu disaring. Air saringannya ditambahkan bedak. Dipakai sebagai bedak pada kulit yang sakit.

Obat Dalam :  Lunak (asem), Gula Bali, Kunyit (kunir), Madu.
Cara Pembuatan :  Kunyit (kunir) dikikih (diparut), lunak, gula bali, dan madu di gerus dan ditambahkan air angat satu gelas kemudian disaring. Air saringannya diminum 3 X sehari (Pagi, Sore, dan Malam).